"Jangan Hanya Copy Paste" "Pelajari dan Pahami""Agar Ilmu dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain" "Makalah&Materi yang ada disini cuma untuk referensi saja" "Selamat Belajar"

Minggu, 30 September 2012

AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH


Cara Memahami dan Mensosialisasikannya
Dalam Kehidupan Sehari-hari 
Makalah disusun oleh : Latifah (Mahasiswi STIQ An-Nur Bantul YK)

A. PENDAHULUAN
Aqidah atau keimanan adalah salah satu problema dalam islam yang sangat keras diperdebatkan. Karena aqidah adalah merupakan suatu pijakan bagi umat islam dalam kehidupan sehari-hari.
Sejak zaman dahulu, mulai dari khalifah Ali sampai sekarang banyak masalah aqidah yang bermunculan, terutama pertentangan masalah faham yang sangat berbeda satu dengan lainnya. Dan itulah fakta yang tidak bisa kita hindari.
Pemahaman aqidah pada umat islam telah ditanamkan oleh Rasulullah  saw, sejak permulaan dakwahnya. Setelah masalah aqidah atau keimanan sudah kuat barulah menginjak pada masalah ibadah, mu’amalah dan lain-lain. 


B. PEMBAHASAN
 Memahami Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah)
Nabi muhammad saw, telah menjelaskan bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73 golongan, walaupun tidak diketahui pasti, tapi semua adalah kehendak Allah swt. Di sini Rasulullah saw, juga menjelaskan jalan yang harus kita pilih agar selamat dan tidak terjerumus pada kesesatan yaitu dengan mengikuti Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah), yaitu salah satu golongan mayoritas. Maksudnya kebanyaka umat Islam adalah pengikut Aswaja. Jadi kita dituntut untuk mengikutinya.
Di sini saya sebagai penulis adalah pengikut Aswaja, karena saya adalah pengikut Rasulullah saw,. Dalam Aswaja banyak sekali pengertian, di bawah ini penulis ingin menuangkannya. Walau masih banyak sekali yang belum saya pahami tentang Aswaja.
  1. Pengertian Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah)
  1. Ahl ( اهل)
Bisa diartikan sebagai pengikut / pemeluk (suatu aliran atau madzhab) atau memiliki.
Dalam surat An-Nahl : 43
Artinya :
”Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”

Jika Ahl itu dikaitkan dengan ilmu pengetahuan.
  1. As-Sunnah (السنة)
Bisa diartikan orang-orang yang mengikuti (jalan Nabi dan sahabatnya) As-Sunah di dalamnya mengandung sesuatu yang  dilakukan berpahala dan tidak berdosa jka tidak dilakukan.
As-Sunnah ada beberapa komponen antara lain, (a) Sunnah Qauliyyah, (b) Sunnah Fi’liyyah (yang disebut suatu tradisi atau adat, tidak diucapkan tetapi dilakukan oleh Nabi). (c) Sunnah Taqririyyah, (suatu ketetapan Nabi), (d) Sunnah Hammiyah (suatu keinginan atau rencana).
Dan terakhir adalah
  1. Al-Jama’ah (الجمعة)
Yaitu kumpulan orang banyak, maksudnya kelompok orang yang terorganisasi dengan baik dan mereka mempunyai tujuan yang sama baik.
Dari ketiga pengertian di atas (Ahlussunnah Wal Jama’ah), dapat diperoleh gabungan pengertian yaitu ; Sekelompok orang yang mempunyai metode berfikir religius yang mencakup dasar dan toleransi, atau singkatnya : sekumpulan orang banyak yang mengikuti jalan Nabi dan para sahabatnya.

  1. Alasan Dipilihnya Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah)
Di atas sedikit disinggung, bahwa jelas Rasulullah saw, saja mengajak kita untuk berpegang pada ahlussunnah wal jama’ah, jadi jelas alasannya karena Rasulullah saw, adalah Rasul yang harus kita junjung.
Metode Aswaja dalam pengambilan hukum tidak setengah-setengah, yaitu dengan memadukan antara nash dengan akal. Jadi hukum-hukum yang diambil selalu rasional dan tidak ada yang perlu diragukan. Sehingga dalam beribadah, di sini menurut penulis bisa lebih khusyuk, (semoga) amin.
Metode berfikirnya, Aswaja itu memadukan antara wahyu dengan akal, jadi tidak sembarangan Aswaja dalam memutuskan atau memecahkan suatu permasalahan. Selalu ada suatu kesepakatan-kesepakatan yang sangat matang dan adalah kesepakatan bersama.
Aswaja adalah golongan tidak mengenal dan menyukai kekerasan atau segala yang bersifat ekstrim, tetapi perlu digaris bawahi Aswaja bukan berarti lembek seperti ada orang bilang Aswaja tidak tegas, lembek dan lain-lain, oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sedikit pengetahuan di atas, banyak sekali kekurangan, tetapi dari uraian di atas, mulai dari pembukaan, pengertian dan seterusnya penulis mengambil kesimpulan bahwa cara memahami Aswaja yaitu bisa mulai dari memahami pengertian atau arti-arti Ahlussunnah Wal Jama’ah itu sendiri, kemudian menghayatinya dan mempertebal keyakinan kita, banyak membaca buku yang berhubungan dengan sangat mendukung dalam kita memahami tentang Aswaja itu, seperti apa, bagaimana sebenarnya Aswaja itu, dan lain-lain.
Yang perlu digaris bawahi, bahwa kita tidak cukup hanya membaca buku tetapi harus berguru pada seorang guru yang sudah dipercaya. Di sini untuk mempertebal keyakinan atau aqidah kita.
Selain itu untuk mensosialisasikannya, di sini sebenarnya saya sebagai penulis sendiri belum terlalu memahami atau mendalami teori-teori atau pokok-pokok dalam Aswaja. Sepengetahuan saya, mungkin dengan kita mengajak orang memperdalam agama, itu sudah bisa mensosialisasikan Aswaja, bisa dengan mengikuti pengajian-pengajian, kajian-kajian yang diadakan di masjid-masjid atau pesantren-pesantren. Biasanya itu sangat mendukung kita sedikit demi sedikit dalam memahami Aswaja. Minimal semangat untuk meningkatkan keimanan itu ada. Yang tentunya kajian-kajian yang diselenggarakan Aswaja. 
C. KESIMPULAN
 Demikian tulisan yang bisa saya tulis dan saya tuangkan dalam makalah ini. Semoga bermanfaat, Amiin, karena di sini penulis sendiri masih dalam tahapan belajar. Thanks.
Note : Jangan semata-mata Copy Paste Tanpa editing. Pakai Otak juga biar pintar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar