"Jangan Hanya Copy Paste" "Pelajari dan Pahami""Agar Ilmu dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain" "Makalah&Materi yang ada disini cuma untuk referensi saja" "Selamat Belajar"

Minggu, 30 September 2012

Demokrasi Pendidikan

 Dalam Terminologi Islam
Penulis : Unknown (STIQ An-Nur Bantul Yk)
BAB I
PENDAHULUAN

Demokrasi bukanlah tujuan, melainkan jalan yang selama ini paling menjanjikan. Sebagai prinsip sebuah sistem sosial dan politik yang paling baik saat ini, demokrasi menjanjikan solusi terbaik bagi perbaikan tatanan masyarakat Indonesia. Kemajemukan Indonesia dapat menjadi modal sosial demokrasi yang potensial bagi pengembangan demokrasi.
Pendidikan dapat menjadi salah satu upaya strategis pendemokrasian bangsa, khususnya di kalangan generasi muda, pendidikan yang dimaksud adalah model pendidikan yang berorientasi pembangunan karakter bangsa melalui pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran melalui cara-cara pembelajaran yang demokratis, partisipatif, kritis dan kreatif. Dalam konteks ini, proses belajar tidak lagi menjadi monopoli dosen maupun guru, tetapi menjadi milik bersama dan menjadikan proses belajar sebagai wadah untuk dialog dan belajar bersama.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Demokrasi
Demokrasi pendidikan dalam pengertian luas patut selalu dianalisis sehingga memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidikan yang mengandung tiga hal sebagai berikut[1] :
  1. Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia.
Demokrasi pada prinsip ini dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin persaudaraan dan hak manusia dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, warna kulit, agama, dan bangsa. Dalam pendidikan, nilai-nilai inilah yang ditanamkan dengan tidak memandang perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya.
  1. Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pemikiran yang sehat.
Dari acuan prinsip inilah, timbul pandangan bahwa manusia itu akan berubah dan berkembang ke arah yang lebih sehat, baik dan sempurna. Karena itu sekolah sebagai lembaga pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak atau peserta didik untuk berpikir dan memecahkan persoalan-persoalannnya.
  1. Rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama[2]
Lebih jauh lagi, demokrasi di sini tidak berarti setiap orang dibatasi oleh kepentingan individu-individu lain. Dengan kata lain, seseorang menjadi bebas karena orag lain menghormati kepentingannnya. Dengan adanya norma-norma yang terdapat di masyarakat itulah, yang membatasi dan mengendalikan kebebasan setiap orang. Karena itu, warga negara yang demokratis akan dapat menerima pembatasan kebebasan itu dengan rela hati.
Kesejahteraan dan kebahagiaan hanya akan dapat tercapai, apabila setiap warga negara atau anggota masyarakat dapat mengembangkan tenaga atau pikirannya untuk memajukan kepentingan bersama. Menjadi demokratis membutuhkan norma dan rujukan praktis serta teoretis dari masyarakat yang telah hidup dalam berdemokrasi.[3]

B.     Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Pendidikan
Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah di bawah ini :
  1. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan.
  2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan.
  3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.
Dari prinsip-prinsip tadi, dapt dipahami ide dan nilai demokrasi pendidikan itu sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran, sifat dan jenis masyarakat dimana merteka berada. Karena dalam kenyataannya, pengembangan demokrasi pendidikan itu akan banyak dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dan penghidupan masyarakat. Misalnya, masyarakat agraris akan berbeda dengan masyarakat metropolitan dan modern dan sebagainya.

C.    Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Pandangan Islam
Jika kita memahami kembali kajian lama kita tentang demokrasi menurut pandangan Islam, maka jelas konsep pengertiannya berbeda dengan konsep pengertian demokrasi di Barat dan lainnya.
Acuan pemahaman demokrasi dan pendidikan dalam pandangan Islam, rumusannya terdapat dalam beberapa sumber di bawah ini :
  1. Al-Qur’an, sebagaimana tersebut di bawah ini :
”... Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka;”(Qs. As-Syuraa : 38)
 ”Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih” (Qs. Yunus        )
Dari contoh-contoh ayat-ayat Al-Qur’an di atas dapat dipahami adanya prinsip-prinsip musyawarah dan persatuan umat sebagai salah satu sendi atau pilar demokrasi. Disampig itu, pilar yang lain, seperti tolong menolong, rasa kebersamaan, dan sebagainya.
  1. Hadits Nabi
طلب العلم فريضة على كل مسلم
Artinya :
“Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim (baik pria maupun wanita)”.
Pemahaman kita terhadap makna hadits Nabi tersebut adalah kewajiban ilmu itu terletak pada pundak muslim pria dan wanita, tanpa kecuali dan tidak ada seorangpun yang tidak mendapatkan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan harus disebar secara adil dan merata, sesuai dengan disparitas yang ada atau sesuai dengan kondisi jumlah penduduk yang harus dilayani.
Untuk dapat memberikan pelayanan yang memadai dan cukup, diperlukan sarana penunjang, misalnya, tersedianya tenaga pendidik atau pembina yang mampu dan terampil untuk mewujudkan tujuan sumber daya manusia yang berkualitas dan menghasilkan warga Negara yang mampu mengembangkan dirinya serta masyarakat sekitarnya ke arah terciptanya kesejahteraan lahir dan batin, dunia dan akhirat.
Jadi dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin untuk kepentingan hidup manusia yang kekal di akhirat nanti. Umat Islam harus memperhatikan pendidikan. Mulai dari baca tulis hingga ke tingkat pendidikan yang tertinggi, sesuai dengan kebutuhan manusia dalam mengikuti kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
  
KESIMPULAN

  1. Demokrasi pendidikan memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidikan mengandung tiga hal :
    1. Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia.
    2. Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pemikiran yang sehat.
    3. Rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.
  2. Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Pendidikan
    1. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan.
    2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan.
    3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.
  3. Acuan pemahaman Demokrasi dan demokrasi pendidikan dalam pandangan Islam mempunyai dua sumber yaitu Al-Qur’an dan Hadits.
 DAFTAR PUSTAKA

Djumransyah, Muhammad, Filsafat Pendidikan, Malang : Bayu Media, 2004

Ubaidillah, A, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : Prenada Media Group, 2008


[1] Muhammad Djumransyah, Filsafat Pendidikan, (Malang : Bayu Media, 2004)
[2] Ibid,
[3] A. Ubaidillah, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta : Prenada Media Group, 2008) hlm. 41

Tidak ada komentar:

Posting Komentar