Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah : Filsafat Pendidikan
Dosen pengampu : Ruba’i, M.Pd
Disusun Oleh :
Afidatul Musyi’ah. A. (07.10.300)
Ahmad Furqon (07.10.302)
Lailatul Mubarokah (07.10.307)
Nurni Hidayati (07.10. )
Wahyudi (07.10.
)
SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN
(STIQ) AN-NUR
YOGYAKARTA
2008
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu pendidikan diibaratkan
dengan mata uang karenamempunyai dua sisi yang berbeda satu sama lain. Keduanya
hanya dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. Bila seorang pendidik
hanya menguasai teori tanpa adanya praktik dari teori tersebut maka akan terasa
janggal, demikian juga dengan seseorang yang melaksanakan pendidikan yang
bersifat praktis tanpa mengetahui tujuan yang ingin dicapai.
Maka jelaslah bahwa kedua
aspek pendidikan ini mempunyai kedudukan yang penting. Untuk itu makalah kami
akan mencoba mengupas teori dan praktik pendidikan serta kedudukan filsafat
pendidikan di dalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam ilmu pendidikan terdapat
bagian yang dikenal dengan istilah fondasi-fondasi pendidikan yang merupakan
aspek-aspek dan landasan pendidikan. Selain filsafat, fondasi-fondasi lain
adalah psikologi yang kemudian menjadi Psikologi Pendidikan. Sosiologi yang
menjadi sosiologi pendidikan. Sosiologi mempelajari manusia dalam konteks
hubungan sosialnya baik antar individu, antar kelompok, antar individu dengan
kelompok atau sebaliknya, sehingga dapat dipahami bahwa psikologi pendidikan
merupakan fondasi-fondasi pendidikan.
Dalam ilmu pengetahuan,
fondasi-fondasi pendidikan merupakan antitas yang bersifat abstrak, pengetahuan
yang sifatnya abstrak tidak tenggelam dalampraktik sehingga perwujudannya
berupa teori.
Fondasi-Fondasi Pendidikan Adalah Teori
Teori tidak lain adalah
kumpulan pengetahuan yang bersifat abstrak yang saling menunjang dan
berhubungan dan diharapkan dapat bermuara dalam praktik.
Sebagai penjelasan, dapat
dikemukakan tentang kedudukan fondasi-fondasi dan rentangan antara teori dan
praktik. Misalnya, filsafat selalu akan bergerak dalambidang teori pendidikan
sejak awal filsafat itu memberikan prinsip-prinsip yang bila diinkorporasikan
ke dalam pendidikan akan berkedudukan sebagai latar belakang teori.
Kemudian psikologi pendidikan,
hal-hal pengertian serta penemuan-penemuan yang telah ada memotivasi orang agar
mampu menerapkan sebagaimana yang diharapkan penemunya ;
- Peserta didik yang potensi kecerdasannya cemerlang akan berhasil dalam menjalankan tugas yang berada pada ruang lingkup psikomotor, khususnya hal-hal yang bersifat praktika. Kecerdasan spesial diperlukan dalam penggunaan laboratorium dan menjalankan tugas praktik yang perlu dilaksanakan, kecerdasan spesial tersebut berperan sebagai latar belakang teori.
- Contoh dalam bidang sosiologi tinjauan kehidupan keluarga dalam kaitan dengan prestasi sekolah : Peserta didik yang berada dalam suasana pergaulan yang otoriter, dapat diperkirakan sedikit banyak peseta didik akan merasa rendah diri bila peserta didik berada dalam lingkungan sekolah yang selalu berusaha untuk menumbuhkan suasana yang demokratis maka akan timbul kecanggungan-kecanggungan dan mungkin sekali ia akan menarik diri untuk berbagai kegiatan bersama, latar belakang sosiologis peserta didik di atas dapat digunakan sebagai latar belakang teori yang untuk selanjutnya dalam pendidikan diusahakan untuk disingkirkan agar tidak dapat terwujud secara nyata.
Dengan contoh tersebut maka
baik psikologi maupun sosiologi mempunyai kedudukan sebagai fondasi pendidikan
dan dalam konteks ini berfungsi sebagai teori-teori.
Pendidikan ialah mempersiapkan
seseorang bagi peranannya di masa yang akan datang. Adapun filsafat adalah
pembahasan akan segala sesuatu melalui spektrum pengalaman manusia mengenai pandangan
yang komprehensif tentang alam dan mengenai penjelasan yang universal tentang
hakikat benda. Berfilsafat adalah berpikir, berspekulasi secara mendalam dan
jauh ke depan, bahkan menyangkut nilai dan menentukan yang baik yang menjadi
pegangan.
Filsafat merupakan
landasan-landasan pemikiran pendidikan dan dalam hubungannya dapat dikatakan
bahwa filsafat adalah teori umum pendidikan. Sedangkan filsafat
pendidikan secara garis besarnya membahas pendidikab, mengapa berpendidikan,
dan bagaimana pendidikan.
BAB
III
PENUTUP
Di antara fondasi-fondasi
pendidikan adalah filsafat, psikologi, dan sosiologi. Fondasi dalam ilmu
pengetahuan bersifat abstrak sehingga perwujudannya berupa teori.
Filsafat itu memberikan
prinsip-prinsip yang bila diinkorporasikan ke dalam pendidikan akan
berkedudukan sebagai latar belakang teori.
DAFTAR
PUSTAKA
ü
Barnadzib, Imam, Filsafat pendidikan, Yogyakarta : PT. Mitra Gama Widya, 2002
ü
Komar, Oong, Filsafat Pendidikan Non Formal,
Bandung ; CV.
Pustaka Setia, 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar